Kriteria-Kriteria Memilih Pekerja Dan Pegawai
Oleh : Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abad
[1]. KRITERIA-KRITERIA MEMILIH PEKERJA DAN PEGAWAI
Landasan dalam memilih seorang pegawai atau pekerja hendaklah ia seorang yang kuat lagi amanah. Karena dengan kekuatan ia sanggup melaksanakan pekerjaan yang diembankan kepadanya, dan dengan amanah ia menunaikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Dengan amanah ia akan meletakkan perkara-perkara pada tempatnya. Dan dengan kekuatan ia sanggup menunaikan kewajibannya.
Allah telah memberitakan tentang salah seorang putri penduduk Madyan bahwasanya ia berkata kepada bapaknya tatkala Musa mengambilkan air untuk keduanya.
Artinya : "Ya bapakku, ambillah ia sebagai orang yang bekerja kepada kita. Karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya" [Al-Qashash : 26]
Dan Allah berfirman tentang Ifrit dari bangsa Jin yang mengutarakan kesanggupannya kepada Sulaiman Alaihissalam untuk mendatangkan singgasana Balqis.
Artinya : "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu ; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya" [An-Naml : 39]
Maknanya, ia menggabungkan antara kemampuannya untuk membawa dan mendatangkannya serta menjaga apa yang dibawanya.
Allah juga telah menceritakan tentang Yusuf Alaihissalam bahwasanya ia berkata kepada raja.
Artinya : "Jadikanlahlah aku bendaharawan negara (Mesir). Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengetahuan" [Yusuf : 55]
Lawan dari kuat dan amanah adalah lemah dan khianat. Dan itu alasan untuk tidak memilih seseorang dalam bekerja dan sebab-sebab sebenarnya untuk mecopotnya dari pekerjaan.
Tatkala Umar bin Al-Khaththab Radhiyallahu `anhu menjadikan Sa'ad bin Abi Waqqash sebagai gubernur Kufah, dan sebagian orang-orang jahil negeri itu mencelanya di sisi Umar, maka Umar memandang maslahah dengan mencopotnya dari jabatan untuk menjaga dari terjadinya fitnah dan agar tidak seorangpun dari mereka mengganggunya. Akan tetapi Umar ketika sakit menjelang wafatnya telah menentukan enam orang shahabat Rasulullah yang dipilih dari mereka seorang yang akan menjabat khalifah setelahnya. Di antara mereka adalah Sa'ad bin Abi Waqqash, lantas Umar khawatir bahwa pencopotannya dari jabatan gubernur Kufah disangka karena ketidaklayakannya memimpin, maka umar menepis prasangka tersebut dengan perkataannya, "Jika kepemimpinan jatuh kepada Saad, maka dia layak untuk itu. Dan jika tidak hendaklah siapa pun dari kalian yang menjadi pemimpin meminta bantuannya, karena sesungguhnya aku tidak mencopotnya karena kelemahan dan khianat" [Diriwayatkan Al-Bukhari : 3700]
Dan didalam Shahih Muslim : (1825)
Dari Abu Dzar, ia berkata, "Aku berkata, `Hai Rasulullah! Tidaklah engkau memperkerjakan aku?' Ia berkata, `Maka beliau menepuk pundakku dengan tanggannya kemudian bersabda, `Hai Abu Dzar, sesungguhnya engkau lemah, dan sesungguhnya pekerjaan itu adalah amanah, dan sesungguhnya ia adalah kehinaan dan penyesalan di hari Kiamat kecuali orang yang mengambilnya dengan haknya dan menunaikan kewajiban padanya".
Dalam riwayat lain di Shahih Muslim (1826)
Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, `Hai Abu Dzar sesungguhnya aku melihatmu lemah dan sesungguhnya aku mencintai untukmu apa yang kucintai untuk diriku, janganlah sekali-kali engkau memimpin dua orang dan janganlah sekali-kali engkau mengurus harta anak yatim".
[2]. ATASAN ADALAH TELADAN BAGI BAWAHANNYA DALAM BERSUNGGUH-SUNGGUH ATAU MALAS
Apabila para atasan pegawai melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka dengan sempurna, pegawai-pegawai yang menjadi bawahannya akan mecontoh mereka. Dan setiap pemimpin dalam suatu pekerjaan akan diminta pertanggung jawabannya terhadap dirinya dan orang-orang yang dipimpinnya.
Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda; "Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawabannya tentang apa yang dipimpinnya. Seorang amir yang memimpin manusia, ia memimpin mereka dan akan diminta pertanggung jawabannya tentang mereka, seorang laki-laki pemimpin atas keluarganya dan ia akan diminta pertangung jawabannya tentang mereka, dan seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya, dia akan diminta pertanggung jawabannya tentang mereka dan seorang budak pemimpin atas harta tuannya dan dia akan diminta pertanggung jawabannya terhadapnya, ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpinnya" [Diriwayatkan Al-Bukhari ; 2554 dan Muslim : 1829 dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu `anhuma]
Dan apabila para atasan menjaga pekerjaan-pekerjaan dalam segala waktu-waktunya, mereka akan menjaga teladan yang baik bagi orang-orang yang mereka pimpin.
Seorang penyair berkata.
"Dan engkau selama melakukan yang engkau perintahkan niscaya orang yang engkau perintahkan melakukannya" .
Maknanya, apabila engkau memerintahkan orang lain dari bawahanmu agar melakukan kewajibannya, dan engkau terlebih dahulu menunaikan kewajiban, maka sesungguhnya orang yang selainmu akan mematuhimu dan melaksanakan apa yang engkau perintahkan kepadanya.
[3]. PERLAKUAN PEGAWAI KEPADA ORANG LAIN SEPERTI APA IA INGIN DIPERLAKUKAN.
Nasihat memiliki kedudukan yang agung di dalam Islam, oleh karenanya Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda; "Agama adalah nasihat', kami berkata, `Untuk siapa?', Beliau bersabda, `Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya dan para pemimpin kaum muslimin serta sesama mereka" [Diriwayatkan oleh Muslim 55 dari Abu Tamim bin Aus Ad-Dari Radhiyallahu `anhu]
Dan berkata Jarir bin Abdullah Al-Bajali Radhiyallahu anhu, "Aku telah berba'iat kepada Rasulullah atas mendirikan shalat, membayar zakat dan menasihati untuk setiap Muslim" [Diriwayatkan Al-Bukhari 57 dan Muslim 56]
Sebagaimana seorang pegawai atau karyawan apabila ia punya kebutuhan pada yang lain, orang lain itu wajib memperlakukannya dengan mu'amalah yang baik. Maka wajib pula atasnya untuk memperlakukan orang lain dengan mu'amalah hasanah (perlakuan yang baik).
Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam telah bersabda; "Maka barangsiapa yang ingin dijauhkan dari api nereka dan masuk surga, hendaklah ia meninggal sedang ia beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah ia memperlakukan manusia sebagaimana ia ingin diperlakukan" [Diriwayatkan oleh Muslim]
Dalam hadits yang panjang dari Abdullah bin Amr. Dan maknanya adalah perlakukanlah manusia sebagaimana engkau ingin diperlakukan.
Rasulullah bersabda; "Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian sehingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri" [Diriwayatkan Al-Bukhari 13 dan Muslim 45 dari Anas]
Allah Ta'ala telah mencela orang yang memperlakukan orang lain tidak seperti ia ingin diperlakukan dalam firman-Nya.
Artinya : "Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi" [Al-Muthaffifin : 1-3]
Dan Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda; "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kalian durhaka kepada para ibu, pelit dan rakus, menguburkan anak perempuan hidup-hidup, dan membenci untuk kalian tiga perkara yaitu ; kata-kata omong kosong, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta" [Diriwayatkan Al-Bukhari 2408 dan Muslim 593 dari Al-Mughirah bin Syu'bah]
Di dalam hadits ini terdapat celaan terhadap yang rakus lagi pelit, yang mengambil dan tidak memberi.
Allah telah mengingatkan wali-wali anak-anak yatim bahwasanya mereka khawatir terhadap anak keturunan mereka yang kecil-kecil kalau mereka tinggalkan. Allah berfirman.
Artinya : "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar" [An-Nisa ; 9]
Maknanya, sebagaimana mereka ingin anak-anak keturunan mereka nantinya diperlakukan dengan baik, maka wajib atas mereka untuk berlaku baik terhadap anak-anak yatim yang mereka menjadi wali atasnya.
[Disalin dari kitab Kaifa Yuaddi Al-Muwazhzhaf Al-Amanah, Penulis Syaikh Abdul Muhsin bin Hamad Al-Abad, Penerjemah Agustimar Putra, Penerbit Darul Falah, Jakarta 2006]
Sumber : http://www.almanhaj .or.id/content/ 2217/slash/ 0
Posting : Drs. H. Umar Hapsoro Ishak
Peran Pengamatan & Penalaran dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Observatorium Ilmuwan Muslim
Assalamualaikum wr. wb,
"Ilmu Pengetahuan adalah laksana binatang buruan, dan penulisannya adalah tali pengikat buruan itu. Oleh sebab itu ikatlah buruanmu dengan tali yang teguh". (Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXX, hal.196, Yayasan Lamilojong, Surabaya, 1979)
Dari pernyataan Buya Hamka diatas, ... terbesit makna yang dapat kita pahami bahwa, ilmu pengetahuan sangatlah bermanfaat jika dikendalikan, ... dalam hal ini adalah nilai-nilai yang melandasi bagi ilmuwan untuk mengembangkannya. Namun, ... bagaimanapun juga pengembangan ilmu tidak dapat begitu saja bebas nilai.
Ada asumsi, bahwa Al-Qur'an merupakan penghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Anggapan ini muncul, ketika ilmuwan dihadapkan dengan sebuah pertanyaan, .. "apakah ilmu pengetahuan itu bebas atau terikat oleh suatu nilai?".
Al-Qur'an, memang bukanlah buku ilmu pengetahuan, ... namun Al-Qur'an penuh dengan isyarat tentang ilmu pengetahuan, ... untuk itu dapat dipahami, bahwa hakekat ilmu pengetahuan untuk mencari kebenaran (secara ilmiah). Padahal dalam Al-Qur'an hakikat ilmu pengetahuan, bukan semata-mata untuk mencari kebenaran secara ilmiah saja, melainkan juga untuk mendapatkan petunjuk (hudan), tanda-tanda (ayat), kebijaksanaan (hikmah) dan rahmat (rahmah).
Berangkat dari pertanyaan tersebut diatas, ... mari sama-sama kita coba bahas tentang "peranan pengamatan dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan" , ... untuk membuktikan bahwa Al-Qur'an tidak menghambat, tetapi justru mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Secara umum dapat dipahami, bahwa pengamatan adalah hasil tanggapan dari indera terutama mata terhadap obyek tertentu sehingga menimbulkan kesan pada rasio (nalar) tentang pengertian. Indera merupakan salah satu alat untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan.
Firman Allah, " Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberikanmu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". QS. 16:78.
Dalam ayat diatas dijelaskan, bahwa ada satu kegaiban dan keajaiban yang dekat pada manusia. Manusia mengetahui fase-fase pertumbuhan janin, tetapi manusia tidak mengetahui bagaimana jalannya proses perkembangan janin yang terjadi dalam rahim itu sehingga mencapai kesempurnaan. (Muhammad Fuad, Abd. Al-Baqi, Al-Mu'jam al-Mufahras Li Alfas Al-Qur'an Al-Karim, Dar Al-Fikr li al-Taba'ah wa al-Nasyr wa al-Tauzi, Beirut, 1980, hal.121-123) .
Selanjutnya, ... diantara indera-indera eksternal hanya pendengaran dan penglihatan yang disebut, karena keduanya merupakan alat-alat utama yang membantu seseorang dalam memperoleh pengetahuan akan dunia fisik. (Mahdi Ghulsyani, Filsafat-Sains Menurut Al-Qur'an (The Holy Qur'an and The Science of Nature), Terjemahan Agoe Effendi, Mizan, Bandung, 1991, hal.83)
Dalam proses ini terdapat rahasia hidup yang tersembunyi, Allah Ta'ala mengeluarkan manusia dari rahim ibu, ... pada waktu itu ia tidak mengetahui apa-apa. Allah telah memberikan potensi pada setiap manusia berupa kemampuan untuk menggunakan inderanya, ... dan dengan alat yang diberikan Allah kepada manusia inilah, .. manusia mulai dapat mengenal alam fisik di lingkungannya, ... sebagai kelengkapan dari kedua indera, ini Allah juga telah pula memberikan hati atau kadang disebut dengan budi (af-idah) atau sering disebut juga fu'ad.
Untuk memperjelas pemahaman terhadap indera-indera ini, dapat kita cermati ayat berikut :
Firman Allah, "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang didalam dada". (QS. 22:46)
Masih banyak ayat-ayat Al-Qur'an lain, yang menjelaskan tentang hati, antara lain dalam (QS. 7:179). (QS. 9:87), (QS. 50:37) dan (QS. 16:108).
Nah, ... bila kita rangkum potensi manusia untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan, ... adalah berupa :
1. Indera eksternal, atau yang biasa dikenal dengan panca indera, ... dimana dengan indera ini pengamatan dan ekperimen dapat dilakukan;
2. Intelektual, atau biasa disebuat dengan rasio (logika), ... dan tentunya yang tidak dikotori dengan sifat-sifat buruk yang menguasai kehendak-kehendak dan khayalan-khayalan, serta bebas dari peniruan buta (taqlid);
3. Inspirasi, hal ini berada diluar dari kemampuan nalar manusia, karena datangnya atau kehadirannya bisa begitu saja datang atau secara tiba-tiba saja terbesit di dalam benak kita (tanpa proses pembelajaran) .
Ketiga potensi yang ada pada manusia diatas, saling menunjang antara yang satu dengan yang lain. Indera untuk mengamati atau observasi terhadap gejala-gejala alam, ... kemudian rasio untuk berfikir tentang rahasia di balik fenomena alam yang beaneka ragam, dan imajinasi untuk mengembangkan hasil- hasil penemuannya, ... dan dari hasil penemuan-penemuan yang diperolehnya itu, ... selanjutnya diolah, diteliti lebih lanjut, dan yang kemudian diterapkan menjadi teknologi seperti yang ada sekarang ini, ... salah satunya adalah apa yang sedang kita pergunakan sa'at ini (internet).
Jadi jelaslah kiranya dari uraian-uraian diatas, bahwa Al-Qur'an memberikan peluang kepada manusia untuk menggunakan pengamatan dan penalarannya untuk memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
Mansur Malik mengemukakan konsep penalaran ilmiah dalam Al-Qur'an, sebagai berikut (Mansur Malik, Penlaran Ilmiah dalam Al-Qur'an, Disertasi, IAIN, Jakarta, 1989) :
Pertama, Penalaran ilmiah dalam Al-Qur'an, ialah upaya untuk menarik pada suatu kesimpulan, ... adakalanya melalui kerja-sama antara akal (rasio) dengan panca indera, atau hanya dengan mempergunakan daya akal dengan cara menghubungkan pengertian-pengerti an yang terkait dalam suatu hal.
Kedua, Alasan-alasan yang dipergunakan untuk menarik kesimpulan ialah ;
Alasan-alasan yang bersifat induktif, artinya dari fakta-fakta yang khusus ditarik pada kesimpulan yang umum.
1. Alasan yang bersifat deduktif, yakni penafsiran kesimpulan berdasarkan ketentuan umum yang telah diakui kebenarannya.
2.Al-Qur'an juga meng-isyaratkan diperlukannya penalaran yang bersifat analistis, yaitu penalaran mengenai obyek pikir atas bagian untuk mengenal hakikat, sifat, atau peran masing-masing bagian tersebut. Dengan kata lain, hakekat; menggambarkan esensi pokok keberadaan suatu wujud: ciri, sifat dan fungsi dari wujud tersebut baik secara internal maupun wujud eksternal. (C.A. Qadir (penyunting) Ilmu Pengetahuan dan Metodenya, Terjemahan Bosco Carvalo, dkk, Yayasan Obor, Jakarta, 1988., hal. vii).
Ketiga, disamping diperlukan penalaran kualitatif terhadap fenomena sosial, Al-Quran meng-isyaratkan pula penalaran kuantitatif berkenaan dengan fenomena alam.
Keempat, Al-Qur'an menekankan perlunya dicapai kualitas tertinggi hasil berfikir yang disebut dengan al-haqq (kebenaran), yakni dapat ditemukan atau dibuktikannya kebenaran suatu informasi atau ajaran, teori atau hukum, maupun hikmah penciptaan dan pengaturan alam.
Kelima, Guna menguji suatu kebenaran, Al-Qur'an menyuruh melakukan verifikasi dan dengan ilmu yang dimiliki, dan mendorong untuk membuat prediksi.
Keenam, Seiring dengan petunjuk-petunjuk bagaimana cara berfikir yang baik, Al-Qur-an juga mengingatkan kesalahan-kesalahan dalam berfikir, terutama kesalahan yang disebabkan subyektifitas pemikir atau karena faktor penginderaan kita yang acapkali keliru atau terbatas kemampuannya.
Untuk itu, patutlah kita menyadari betapa lemah dan terbatasnya potensi inderawi kita, dan begitu pula halnya dengan rasio yang juga tidak mampu menangkap hal-hal diluar jangkauannya, maka satu-satunya cara adalah dengan bantuan petunjuk Allah Ta'ala berupa wahyu yang dibawa oleh para Nabi dan Rasul.
Dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan, wahyu memegang perananan penting, manakala manusia biasa tidak lagi mampu mengungkap kebenaran melalui pengamatan maupun penalaran, dikarenakan ada beberapa hal yang memang tidak mungkin indera atau rasio (logika) dapat mengungkapkannya.
Oleh karena manusia biasa tidak bisa atau tidak dapat menerima wahyu sebagaimana para Nabi dan Rasul, maka diturunkanlah Al-Qur'an melalui Rasulullah Muhammad s.a.w, sebagai "wahana konsultatif" untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dengan keyakinan bahwa kebenaran Al-Qur'an adalah "mutlak", namun untuk mencapai kebenaran tersebut manusia memerlukan upaya bukan hanya orang perorang, dan disamping itu juga bilamana perlu, ... dengan menggunakan pendekatan "inter-disipliner" , artinya untuk memecahkan persoalan hidup manusia baik masa kini maupun untuk masa yang akan datang, terutama berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Coba perhatikan alasannya mengapa kita memerlukan juga pendekatan inter-disipliner? , ... ada isu menyesatkan perihal berkembangnya cerita bahwa dewasa ini, dunia kedokteran di Barat dapat menghidupkan jenazah, juga tentang media elektronik yang telah berhasil menangkap bayangan orang yang telah mati ratusan tahun yang lalu. (DR. Imam Syafi'ie, Konsep Ilmu Pengetahuan Dalam Al-Qur'an, Ed.1,cet.1-Yogyakar ta:UII Press,2000,hal. 138-139).
Hal ini merupakan tugas manusia, terutama umat Islam yang telah merindukan kejayaan kembali dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. sebagaimana yang telah pernah dicapai pada zaman keemasannya, (lih. The Golden Age of Islam. pen)
Bila wahyu itu merupakan petunjuk langsung yang diberikan kepada para Nabi dan Rasul-Nya, maka praktis para manusia biasa (termasuk ilmuwan), tidak mungkin mendapatkan wahyu, tidak juga orang-orang yang mengaku telah memperoleh wahyu, seperti apa yang akhir-akhir ini berkembang ditengah masyarakat kita yang jelas-jelas menyesatkan. Alasannya jelas dan tegas, bahwa Allah ta'ala tidak mengutus Nabi atau Rasul-Nya lagi, setelah Rasulullah Muhammad s.a.w, yang adalah penutup para Nabi.
Dengan demikian dapat kita simpulkan berdasarkan ayat-ayat yang telah kita singgung diatas, bahwa wahyu memegang peranan penting dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan, terutama bila menghadapi persoalan yang belum dapat atau tidak bisa dipecahkan oleh kemampuan indera maupun rasio. agar manusia tidak tersesat karena hanya mengandalkan kemampuannya, maka wahyu merupakan penuntun ke jalan yang benar.
Untuk itu, .... orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an merupakan penghambat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, adalah tidak benar!, dan menghadapi orang-orang yang menyebarkan alasan itu, hendaklah kita sebagai umat Islam harus berhati-hati menyikapinya, ... dan ironisnya isu tersebut justru di-hembuskan ditengah-tengah atau di-kalangan para ilmuwan Muslim, ... yang jelas maksudnya agar para ilmuwan Muslim itu di-dalam melakukan kajian ilmiahnya berlepas diri dari Al-Qur'an, yang sebenarnya justru melindunginya dari kesesatan berpikir.
Atas dasar sekedar kenyatan tersebut diatas, maka ada beberapa saran yang semoga bermanfaat :
Sudah sa'atnya para ilmuwan menyadari sepenuhnya, bahwa betapapun hebatnya manusia sehingga dapat menguasai alam ini. pada hakikatnya tetap adalah mahluk yang lemah yang penuh denga keterbatasan, untuk itu dengan kemajuan yang diperoleh hendaknya tidak untuk menyombongkan diri serta menjauhi Sang Maha Pencipta Seluruh Alam Semesta.
Telah dikemukakan, bahwa Al-Qur'an bukanlah penghambat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan Al-Qur'an sebagai nara sumber yang dijadikan landasan berpikir oleh ilmuwan muslim pada masa lalu. Karena itu, hendaknya mendapat perhatian yang serius untuk dikaji kembali bukan hanya ayat-ayat tersurat saja, melainkan juga pada ayat yang tersirat berupa fenomena alam dan isinya.
Demikian sekedar kajian kita dalam artikel kali ini, dan apabila ada yang salah itu pasti datangnya dari saya, untuk itu saya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.
(Disusun dari berbagai sumber oleh : H. Umar Hapsoro Ishak)
Wassalamualaikum wr. wb,
Umar - Tukang Nasi
Kebenaran
Ilmu Pengetahuan
Bab (Pasal)
Ilmu Pengetahuan
Sumber : Riadhus Shalihin
Penulis : An-Nawawi, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf
_____________________________________________________
Assalamualaikum wr. wb,
Firman Allah :
"Katakanlah: Tuhanku tambahkan bagiku ilmu pengetahuan" .(QS. Toha 114)
Firman Allah :
"Katakanlah: Apakah dapat disamakan orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui". (QS. Zumar 9)
Firman Allah :
"Allah mengangkat derajat orang yang percaya dan orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat". (Mujahadah 11)
Firman Allah :
"Sesungguhnya yang takut benar kepada Allah, hanyalah mereka yang berilmu pengetahuan. (Orang Ulama'). ((Fathir 28)
1. Mu'awiyah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang dikehendaki oleh Allah akan mendapat kebaikan, maka dipandaikan dalam agama". (Buchary, Muslim)
2. Ibn Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak boleh menginginkan kepunyaan lain orang melainkan dua macam. Orang yang diberi oleh Allah kekayaan, maka dipergunakan untuk membela haq kebenaran, dan orang yang diberi oleh Allah ilmu pengetahuan, hikmat maka diajarkan kepada semua orang". (Buchary, Muslim)
3. Abu Musa r.a. berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w.: "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepada saya bagaikan hujan yang turun ketanah, maka sebagian ada tanah yang subur (baik) dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan serta rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiram kebun tanaman, dan ada beberapa tanah hanya keras-kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang pandai di dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku lalu mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku". (Buchary, Muslim)
4. Sahl bin Sa'ad r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda kepada Ali: "Demi Allah, kalau Allah memberi hidayat kepada seorang karena ajaranmu, maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah" . (Buchary, Muslim)
5. Abdullah bin Amru bin Al-'Ash r.a. berkata: Bersabda Nabi s.a.w.: "Sampaikan dari ajaranku walaupun hanya satu ayat, dan ceriterakan tentang Bani Israil dengan tiada terbatas. Dan siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja hendaknya menentukan tempatnya dalam api neraka". (Buchary)
6. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga". (Muslim)
7. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang mengajak orang kepada suatu jalan yang baik, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala pengikutnya dengan tidak mengurangi dari pahala sendiri sedikitpun". (Muslim)
Wassalamualaikum wr. wb,
Umar - Tukan Nasi
Ilmu Pengetahuan
Sumber : Riadhus Shalihin
Penulis : An-Nawawi, Imam Abu Zakaria Yahya bin Syarf
_____________________________________________________
Assalamualaikum wr. wb,
Firman Allah :
"Katakanlah: Tuhanku tambahkan bagiku ilmu pengetahuan" .(QS. Toha 114)
Firman Allah :
"Katakanlah: Apakah dapat disamakan orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui". (QS. Zumar 9)
Firman Allah :
"Allah mengangkat derajat orang yang percaya dan orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat". (Mujahadah 11)
Firman Allah :
"Sesungguhnya yang takut benar kepada Allah, hanyalah mereka yang berilmu pengetahuan. (Orang Ulama'). ((Fathir 28)
1. Mu'awiyah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang dikehendaki oleh Allah akan mendapat kebaikan, maka dipandaikan dalam agama". (Buchary, Muslim)
2. Ibn Mas'ud r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak boleh menginginkan kepunyaan lain orang melainkan dua macam. Orang yang diberi oleh Allah kekayaan, maka dipergunakan untuk membela haq kebenaran, dan orang yang diberi oleh Allah ilmu pengetahuan, hikmat maka diajarkan kepada semua orang". (Buchary, Muslim)
3. Abu Musa r.a. berkata: Bersabda Rasulullah s.a.w.: "Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang diberikan oleh Allah kepada saya bagaikan hujan yang turun ketanah, maka sebagian ada tanah yang subur (baik) dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan serta rumput yang banyak sekali. Dan adapula tanah yang keras menahan air, hingga berguna untuk minuman dan penyiram kebun tanaman, dan ada beberapa tanah hanya keras-kering tidak dapat menahan air dan tidak pula menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Demikianlah contoh orang yang pandai di dalam agama Allah dan mempergunakan apa yang diberikan Allah kepadaku lalu mengajar, dan perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk Allah yang telah ditugaskan kepadaku". (Buchary, Muslim)
4. Sahl bin Sa'ad r.a. berkata: Nabi s.a.w. bersabda kepada Ali: "Demi Allah, kalau Allah memberi hidayat kepada seorang karena ajaranmu, maka yang demikian itu bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternak yang merah-merah" . (Buchary, Muslim)
5. Abdullah bin Amru bin Al-'Ash r.a. berkata: Bersabda Nabi s.a.w.: "Sampaikan dari ajaranku walaupun hanya satu ayat, dan ceriterakan tentang Bani Israil dengan tiada terbatas. Dan siapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja hendaknya menentukan tempatnya dalam api neraka". (Buchary)
6. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang berjalan di suatu jalan untuk menuntut ilmu pengetahuan, Allah akan memudahkan baginya jalan ke sorga". (Muslim)
7. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa yang mengajak orang kepada suatu jalan yang baik, maka ia mendapat pahala sebanyak pahala pengikutnya dengan tidak mengurangi dari pahala sendiri sedikitpun". (Muslim)
Wassalamualaikum wr. wb,
Umar - Tukan Nasi
The Golden Age of Islam - Ar-Razi
PARA PEMIKIIR MUSLIM AWAL
Karya dan Pengaruhnya
_______________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Setelah mengetengahkan karya-karya al-Kindi, al-Farghani dan al-Khwarizmi, kini giliran kita menegok karya-karya ar-Razi.
Ar-Razi (850-923 M).
Ar-Razi merupakan seorang Muslim pertama yang menulis tentang masalah kedokteran. Bukunya yang terkenal dalam bidang kedokteran (20 jilid), ialah "Al-Hawi" (Comprehensive Book), merupakan kumpulan yang komprehesif dari pengetahuan bidang kedokteran Yunani, India, Syria dan Arab yang telah ia baca dan pelajari serta diuji keabsahan dan kebenarannya melalui eksperimen.
Bukunya (al-Hawi) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan digunakan oleh para dokter pada masa itu di seluruh Eropa. Selain buku tersebut, ia juga telah menulis sebuah ensiklopedi kedokteran yang terdiri atas 10 jilid, dimana hingga abad ke-16, ensiklopedi ini masih merupakan pelajaran dasar bagi kuliah-kuliah dalam bidang kedokteran pada universitas- universitas di Eropa.
Ar-Razi juga melakukan penelitian tentang berbagai macam penyakit, antara lain penyakit cacar, dalam bukunya yang berjudul "Al-Asrar", dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Pada abad ke-12 hingga abad ke-19, buku tersebut masih digunakan sebagai pedoman atau merupakan buku pegangan praktikum kedokteran.
Selain ahli dalam bidang kedokteran, ar-Razi juga seorang psikolog yang tangguh. Karyanya The Spiritual Physic (pengobatan jiwa), banyak menarik perhatian para pemikir pada masanya.
Hubungan saling tolong-menolong secara mutual (mutual helpfulness) ,> yang merupakan pembahasan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan wilayah pembagian kerja. Diuraikan oleh ar-Razi, bahwa sebuah organisasi sosial yang sehat dan efektif hanyalah mungkin terwujud, apabila didasarkan pada sikap kerja-sama dan mutual helpfulness. Adalah tugas setiap orang untuk membantu saudaranya dalam kondisi apapun, bekerja sesuai dengan kemampuannya yang terbaik dan pada waktu yang sama menghindari sikap tamak dan rakus yang berlebihan.
Dijelaskan oleh ar-Razi, bahwa jika seseorang bekerja keras sepanjang hidupnya untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkannya, atau untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan bagi hari tuanya kelak tanpa menggunakan apa yang didapatkannya sebagaimana mestinya yang dapat membuatnya merasa bahagia, maka ia telah benar-benar menjadi seorang pecundang (the loser), dan telah memperbudak dirinya sendiri; sebab ia telah mencurahkan energinya tanpa memperoleh kompensasi yang pantas sebagai imbalannya.
Ekspresi ar-Razi tetang "cooperation" (kerja-sama) , "mutual help" (saling tolong-menolong) , "mutual assistance" (saling membantu secara mutual), dihidupkan kembali oleh Petr Kropotkin dalam karyanya Mutual Aid, yang diterbitkan pada tahun 1902, sebagai teori bantahan terhadap teori Darwin, tentang survival of the fittest (kelangsungan hidup yang layak).
Kalau para Darwinis mengatakan bahwa kompetisi dan perjuangan untuk hidup (struggle for existence) merupakan sebuah hukum alam, maka Kropotkin, mengacu pada teori ar-Razi, menekankan prinsip mutual aid (saling menolong), yang lebih dipandangnya sebagai sebuah hukum alam yang fundamental.
Ar-Razi juga mengembangkan "a pleasure-pain theory" (teori tentang senang dan sakit), yaitu "Perasaan senang muncul ketika kondisi yang mendahului penderitaan akibat perasaan sakit telah muncul kembali".
Ketika seseorang meninggalkan tempat peristirahatannya yang teduh, menuju ketempat yang panas; dimana ketika ia berjalan di bawah panasnya sinar matahari, maka ia merasakan panas; kemudian ia kembali ketempat semula, dimana ia merasa senang, hingga kondisi tubuhnya kembali pada kondisi semula.
Intensitas perasaan senang yang kemballi pulih, adalah tergantung pada intensitas panas yang ia alami. Karena perasaan sakit sewaktu-waktu muncul dan bertambah secara bertahap setiap waktu, untuk itu kembalinya pada kondisi semula seringkali terjadi dengan begitu tiba-tiba, maka kita seringkali tidak menyadari akan unsur perasaan sakit itu, sedangkan kembalinya kondisi semula yang terjadi begitu cepat terasa begitu kuat dan menyenangkan.
Demikianlah sedikit catatan karya-karya dari ar-Razi sebagai salah sorang pemikir MUslim Awal, dan IsyaAllah berikutnya kita akan melihat catatan-catatan para pemikir dan ilmuwan Muslim Awal yang lainnya, yakni al-Farabi (wafat 950 M).
Apabila catatan-catatan yang ana sampaikan ada yang salah, itu pasti datangnya dari ana, untuk itu ana mohon maaf.
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Kantin Rasamala - Hot Spot Service (ffree)
Karya dan Pengaruhnya
_______________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Setelah mengetengahkan karya-karya al-Kindi, al-Farghani dan al-Khwarizmi, kini giliran kita menegok karya-karya ar-Razi.
Ar-Razi (850-923 M).
Ar-Razi merupakan seorang Muslim pertama yang menulis tentang masalah kedokteran. Bukunya yang terkenal dalam bidang kedokteran (20 jilid), ialah "Al-Hawi" (Comprehensive Book), merupakan kumpulan yang komprehesif dari pengetahuan bidang kedokteran Yunani, India, Syria dan Arab yang telah ia baca dan pelajari serta diuji keabsahan dan kebenarannya melalui eksperimen.
Bukunya (al-Hawi) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan digunakan oleh para dokter pada masa itu di seluruh Eropa. Selain buku tersebut, ia juga telah menulis sebuah ensiklopedi kedokteran yang terdiri atas 10 jilid, dimana hingga abad ke-16, ensiklopedi ini masih merupakan pelajaran dasar bagi kuliah-kuliah dalam bidang kedokteran pada universitas- universitas di Eropa.
Ar-Razi juga melakukan penelitian tentang berbagai macam penyakit, antara lain penyakit cacar, dalam bukunya yang berjudul "Al-Asrar", dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Pada abad ke-12 hingga abad ke-19, buku tersebut masih digunakan sebagai pedoman atau merupakan buku pegangan praktikum kedokteran.
Selain ahli dalam bidang kedokteran, ar-Razi juga seorang psikolog yang tangguh. Karyanya The Spiritual Physic (pengobatan jiwa), banyak menarik perhatian para pemikir pada masanya.
Hubungan saling tolong-menolong secara mutual (mutual helpfulness) ,> yang merupakan pembahasan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan wilayah pembagian kerja. Diuraikan oleh ar-Razi, bahwa sebuah organisasi sosial yang sehat dan efektif hanyalah mungkin terwujud, apabila didasarkan pada sikap kerja-sama dan mutual helpfulness. Adalah tugas setiap orang untuk membantu saudaranya dalam kondisi apapun, bekerja sesuai dengan kemampuannya yang terbaik dan pada waktu yang sama menghindari sikap tamak dan rakus yang berlebihan.
Dijelaskan oleh ar-Razi, bahwa jika seseorang bekerja keras sepanjang hidupnya untuk mendapatkan lebih dari apa yang dibutuhkannya, atau untuk memperoleh kebutuhan-kebutuhan bagi hari tuanya kelak tanpa menggunakan apa yang didapatkannya sebagaimana mestinya yang dapat membuatnya merasa bahagia, maka ia telah benar-benar menjadi seorang pecundang (the loser), dan telah memperbudak dirinya sendiri; sebab ia telah mencurahkan energinya tanpa memperoleh kompensasi yang pantas sebagai imbalannya.
Ekspresi ar-Razi tetang "cooperation" (kerja-sama) , "mutual help" (saling tolong-menolong) , "mutual assistance" (saling membantu secara mutual), dihidupkan kembali oleh Petr Kropotkin dalam karyanya Mutual Aid, yang diterbitkan pada tahun 1902, sebagai teori bantahan terhadap teori Darwin, tentang survival of the fittest (kelangsungan hidup yang layak).
Kalau para Darwinis mengatakan bahwa kompetisi dan perjuangan untuk hidup (struggle for existence) merupakan sebuah hukum alam, maka Kropotkin, mengacu pada teori ar-Razi, menekankan prinsip mutual aid (saling menolong), yang lebih dipandangnya sebagai sebuah hukum alam yang fundamental.
Ar-Razi juga mengembangkan "a pleasure-pain theory" (teori tentang senang dan sakit), yaitu "Perasaan senang muncul ketika kondisi yang mendahului penderitaan akibat perasaan sakit telah muncul kembali".
Ketika seseorang meninggalkan tempat peristirahatannya yang teduh, menuju ketempat yang panas; dimana ketika ia berjalan di bawah panasnya sinar matahari, maka ia merasakan panas; kemudian ia kembali ketempat semula, dimana ia merasa senang, hingga kondisi tubuhnya kembali pada kondisi semula.
Intensitas perasaan senang yang kemballi pulih, adalah tergantung pada intensitas panas yang ia alami. Karena perasaan sakit sewaktu-waktu muncul dan bertambah secara bertahap setiap waktu, untuk itu kembalinya pada kondisi semula seringkali terjadi dengan begitu tiba-tiba, maka kita seringkali tidak menyadari akan unsur perasaan sakit itu, sedangkan kembalinya kondisi semula yang terjadi begitu cepat terasa begitu kuat dan menyenangkan.
Demikianlah sedikit catatan karya-karya dari ar-Razi sebagai salah sorang pemikir MUslim Awal, dan IsyaAllah berikutnya kita akan melihat catatan-catatan para pemikir dan ilmuwan Muslim Awal yang lainnya, yakni al-Farabi (wafat 950 M).
Apabila catatan-catatan yang ana sampaikan ada yang salah, itu pasti datangnya dari ana, untuk itu ana mohon maaf.
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Kantin Rasamala - Hot Spot Service (ffree)
The Golden Age of Islam - Al-Khwarizmi
PARA PEMIKIR MUSLIM AWAL :
Karya dan Pengaruhnya
_________________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Setelah mengetengahkan karya-karya dari al-Kindi dan al-Farghani, kini giliran kita mengetengahkan karya dari pemikir Muslim lainnya, yaitu : al-Khwarizmi.
Al-Khwarizmi (780-850 M),
Al-Khawarizmi (wafat 850 M), sangat terkenal di kalangan para ahli matematika Barat. Ia juga ahli dalam bidang astronomi dan geografi, dan memiliki pengaruh yang besar dalam pemikiran tentang ilmu matematika. George Sarton, Introduction to the History of Science (Baltimore, Williams and Wilkins, 1927-1948), vol. I,hal.563.
Nama lengkap al-Khwarizmi ialah, Abu Ja'far Muhammad bin Musa al Khwarizmi, di dunia Barat ia dikenal dengan nama Algoarismi atau Algorism. Dalam usia mudanya, ia bekerja di Bayt al-Hikmah dalam sebuah observatorium, yang sekaligus juga ia mendalami studi tentang matematika dan astronomi di kota Bagdad, pada waktu masa pemerintahan Khalifah al-Makmun.
Al-Khwarizmi, memperkenalkan angka-angka India, yang dikemudian hari dikenal sebagai angka-angka Arab, dan juga metode-metode perhitungan India kepada dunia Islam. Ia sangat menyukai aljabar, dan buku-buku yang memuat karyanya, berjudul "Al Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Maqabala" , telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1831.
Karya-karya al-Khwarizmi mengurai dengan jelas operasi-operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sistem operasi matematika ini, kemudian berkembang masuk ke Eropa melalui Spanyol, dan dijadikan oleh beberapa ahli matematika Eropa seperti Fibonacci dan Berbert d'Aurignac.
Al-Khwarizmi juga mengembangkan operasi-operasi pecahan sexagesimal untuk keperluan perhitungan astronomi. Karyanya, Al-Jabr juga mengandung pengertian geometris. Dalam hal ini ia menyumbangkan teorema segitiga yang antara lain, untuk menghitung luas segitiga, luas jajaran genjang, menghitung tinggi sebuah segitiga dan luas lingkaran.
Al-Khwarizmi adalah orang pertama yang telah mengajarkan aljabar dalam bentuknya yang elementer serta penerapannya. Secara keseluruhan dapat dikatakan, bahwa al-Khwarizmi telah membuat aljabar menjadi sebuah ilmu yang eksak, sehingga ia dianggap sebagai "Bapak Aljabar".
Pada abad ke-16, Copernicus dan para ahli matematika Eropa lainnya, telah menggunakan karya ilmiah para ilmuwan matematika Muslim yang fundamental dalam mengemukakan teori-teori selanjutnya.
Penerus al-Khwarizmi dalam bidang matematika, ialah Abu Kamil Syuja Ia dikenal sebagai seorang ahli aljabar Islam yang karya-karyanya cukup banyak yang tyelah disebar luaskan, dan telah memberi pengaruh besar pada pengembangan aljabar di Eropa. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui orang, tetapi ia dapat dikatakan menjadi penerus al-Khwarizmi.
Sepanjang hidupnya ia (Abu Kamil), telah menulis benyak buku tentang aljabar, salah satu diantaranya yang terkenal, ialah "Kitab fi al-Jam wa at-Tafrik". Karya-karya Abu Kamil, selain telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Prancis, juga ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Buku at-Tafrif misalnya, telah diterjemahkan kedalam bahasa Jerman oleh H. Suter, yang berjudul "Das Buch der Sletenheiter der Rechenkunst von Abu Kamil al-Misri". Dalam buku tersebut, diuraikan tentang penyelesaian integral persamaan-persamaan tak tentu, dan buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.
Perkembangan matematika di dunia Islam telah menarik perhatian para ahli matematika Eropa. Salah seorang diantaranya ialah Leonardo dari Pisa, yang dikenal dengan nama Fibonacci. Pada abad ke-13, ia berkunjung ke berbagai pusat pengetahuan Islam, dan sekembnalinya ke Eropa, ia menerjemahkan dan menulis buku-buku tentang matematika, dan karya-karya al-Khwarizmi dan Abu Kamil telah dijadikan dasar untuk menyusun buku-bukunya.
Selanjutnya. InsyaAllah ana akan posting Pemikir Muslim Awal lainnya, yakni al-Razi (850-923 M).
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Ekonomi, Bisnis & Manajemen Syariah
Karya dan Pengaruhnya
_________________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Setelah mengetengahkan karya-karya dari al-Kindi dan al-Farghani, kini giliran kita mengetengahkan karya dari pemikir Muslim lainnya, yaitu : al-Khwarizmi.
Al-Khwarizmi (780-850 M),
Al-Khawarizmi (wafat 850 M), sangat terkenal di kalangan para ahli matematika Barat. Ia juga ahli dalam bidang astronomi dan geografi, dan memiliki pengaruh yang besar dalam pemikiran tentang ilmu matematika. George Sarton, Introduction to the History of Science (Baltimore, Williams and Wilkins, 1927-1948), vol. I,hal.563.
Nama lengkap al-Khwarizmi ialah, Abu Ja'far Muhammad bin Musa al Khwarizmi, di dunia Barat ia dikenal dengan nama Algoarismi atau Algorism. Dalam usia mudanya, ia bekerja di Bayt al-Hikmah dalam sebuah observatorium, yang sekaligus juga ia mendalami studi tentang matematika dan astronomi di kota Bagdad, pada waktu masa pemerintahan Khalifah al-Makmun.
Al-Khwarizmi, memperkenalkan angka-angka India, yang dikemudian hari dikenal sebagai angka-angka Arab, dan juga metode-metode perhitungan India kepada dunia Islam. Ia sangat menyukai aljabar, dan buku-buku yang memuat karyanya, berjudul "Al Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wa al-Maqabala" , telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1831.
Karya-karya al-Khwarizmi mengurai dengan jelas operasi-operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sistem operasi matematika ini, kemudian berkembang masuk ke Eropa melalui Spanyol, dan dijadikan oleh beberapa ahli matematika Eropa seperti Fibonacci dan Berbert d'Aurignac.
Al-Khwarizmi juga mengembangkan operasi-operasi pecahan sexagesimal untuk keperluan perhitungan astronomi. Karyanya, Al-Jabr juga mengandung pengertian geometris. Dalam hal ini ia menyumbangkan teorema segitiga yang antara lain, untuk menghitung luas segitiga, luas jajaran genjang, menghitung tinggi sebuah segitiga dan luas lingkaran.
Al-Khwarizmi adalah orang pertama yang telah mengajarkan aljabar dalam bentuknya yang elementer serta penerapannya. Secara keseluruhan dapat dikatakan, bahwa al-Khwarizmi telah membuat aljabar menjadi sebuah ilmu yang eksak, sehingga ia dianggap sebagai "Bapak Aljabar".
Pada abad ke-16, Copernicus dan para ahli matematika Eropa lainnya, telah menggunakan karya ilmiah para ilmuwan matematika Muslim yang fundamental dalam mengemukakan teori-teori selanjutnya.
Penerus al-Khwarizmi dalam bidang matematika, ialah Abu Kamil Syuja Ia dikenal sebagai seorang ahli aljabar Islam yang karya-karyanya cukup banyak yang tyelah disebar luaskan, dan telah memberi pengaruh besar pada pengembangan aljabar di Eropa. Riwayat hidupnya tidak banyak diketahui orang, tetapi ia dapat dikatakan menjadi penerus al-Khwarizmi.
Sepanjang hidupnya ia (Abu Kamil), telah menulis benyak buku tentang aljabar, salah satu diantaranya yang terkenal, ialah "Kitab fi al-Jam wa at-Tafrik". Karya-karya Abu Kamil, selain telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Prancis, juga ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Buku at-Tafrif misalnya, telah diterjemahkan kedalam bahasa Jerman oleh H. Suter, yang berjudul "Das Buch der Sletenheiter der Rechenkunst von Abu Kamil al-Misri". Dalam buku tersebut, diuraikan tentang penyelesaian integral persamaan-persamaan tak tentu, dan buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani.
Perkembangan matematika di dunia Islam telah menarik perhatian para ahli matematika Eropa. Salah seorang diantaranya ialah Leonardo dari Pisa, yang dikenal dengan nama Fibonacci. Pada abad ke-13, ia berkunjung ke berbagai pusat pengetahuan Islam, dan sekembnalinya ke Eropa, ia menerjemahkan dan menulis buku-buku tentang matematika, dan karya-karya al-Khwarizmi dan Abu Kamil telah dijadikan dasar untuk menyusun buku-bukunya.
Selanjutnya. InsyaAllah ana akan posting Pemikir Muslim Awal lainnya, yakni al-Razi (850-923 M).
Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Ekonomi, Bisnis & Manajemen Syariah
The Golden Age of Islam - Al-Farghani
PARA PEMIKIR MUSLIM AWAL :
Karya Dan Pengaruhnya
________________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Al-Farghani
Al-Farghani (wafat 870 M), dipandang sebagai salah satu ahli astronomi terbesar yang pernah hidup, yang berasal dari Uzbekistan. Di dunia Barat ia dikenal dengan nama Alfraganus, ia banyak melakukan pengamatan terhadap benda-benda angkasa pada sebuah observatorium di Bagdad, dan ia berhasil menghimpun data-data tentang Apoge, yakni titik terjauh dan Perige, yaitu tentang titik terdekat pada lintasan benda-benda angkasa dari Bumi.
Teorinya, "Makin lonjong bentuk lintasannya, maka semakin besar perbedaan antara Apoge dan Perige". Disamping itu, ia juga pernah melakukan eksperimen untuk menentukan diameter Bumi.
Karya-karya utamanya masih tersimpan dengan baik di Oxford, Paris, Kairo dan di Perpustakaan Princeton University, dengan berbagai macam judul. Banyak pula buku-bukunya yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi), yang kemudian disebarkan ke seluruh daratan Eropa. Inilah yang membuat al-Farghani dikenal sebagai pelopor Ilmu Astronomi
Salah satu karyanya yang fenomenal, adalah The Elements of Astronomy (unsur-unsur astronomi), yang banyak membahas tentang gerakan-gerakan benda-benda langit. Karya ini diterjemahkan dari bahasa Arab kedalam bahasa Latin pada awal abad ke-12, yang kemudian menjadi sangat terkenal di Eropa pada masa itu.
Al-Farghani meneliti sekaligus menguji teori Ptolemia, dan kemudian ia menyakini bahwa kualitas dari gerakan saling mendahului dari benda langit, adalah dipengaruhi oleh planet-planet dan bintang-bintang.
Paget Toynbee, seorang ilmuwan Oxford abad ke-19, yang ahli dalam pemikiran Dante, menunjukan pengaruh besar al-Farghani terhadap pemikiran Dante dalam karyanya Vita Nuova, dan Convivio. Setelah ia (Toynbee) membandingkan bagian-bagian tertentu dan kalimat-kalimat kunci dalam karya-karya itu, dengan apa yang terdapat dalam buku al-Farghani, "Elements of Astronomy".
Toynbee menyimpulkan, bahwa pembahasan Dante dalam karyanya The Vita Nouva, yang berisikan teori-teori tentang perbandingan antara planet-planet, tentang jarak Venus ke Bumi, Kutub dan Ekuator, dan Bintang-bintang tetap, adalah di dasarkan pada tulisan-tulisan al-Farghani.
Toynbee menambahkan, " .... tulisan al-Farghani ini nampak menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi Dante, dan inilah bukti bahwa ia telah mempelajari dengan teliti karya al-Farghani". Dan karena Dante merasa berhutang banyak kepada al-Farghani bagi data-data astronomi, dan data lainnya sehubungan dengan karyanya yang lain (Convicio), Dante mengakui ke berhutangannya kepada al-Farghani.
Buku The Divine Comedy, juga merujuk pada konsep astronomi al-Farghani. Salah satu contohnya, adalah tentang delapan benda langit yang berputar dalam skala logaritma yang sama dengan dimensi-dimensi yang sebelumnya hal ini telah diperkirakan oleh al-Faghani. (Paget Toynbee, Dante Studies and Research, London, Methuen, 1902, hlm. 56-57)
Artikel selanjutnya, InsyaAllah tentang al-Khawarizmi (ahli matematika).
Semoga bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb,.
Umar - Tukang Nasi
Mencari Kebenaran
Karya Dan Pengaruhnya
________________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Al-Farghani
Al-Farghani (wafat 870 M), dipandang sebagai salah satu ahli astronomi terbesar yang pernah hidup, yang berasal dari Uzbekistan. Di dunia Barat ia dikenal dengan nama Alfraganus, ia banyak melakukan pengamatan terhadap benda-benda angkasa pada sebuah observatorium di Bagdad, dan ia berhasil menghimpun data-data tentang Apoge, yakni titik terjauh dan Perige, yaitu tentang titik terdekat pada lintasan benda-benda angkasa dari Bumi.
Teorinya, "Makin lonjong bentuk lintasannya, maka semakin besar perbedaan antara Apoge dan Perige". Disamping itu, ia juga pernah melakukan eksperimen untuk menentukan diameter Bumi.
Karya-karya utamanya masih tersimpan dengan baik di Oxford, Paris, Kairo dan di Perpustakaan Princeton University, dengan berbagai macam judul. Banyak pula buku-bukunya yang diterjemahkan kedalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi), yang kemudian disebarkan ke seluruh daratan Eropa. Inilah yang membuat al-Farghani dikenal sebagai pelopor Ilmu Astronomi
Salah satu karyanya yang fenomenal, adalah The Elements of Astronomy (unsur-unsur astronomi), yang banyak membahas tentang gerakan-gerakan benda-benda langit. Karya ini diterjemahkan dari bahasa Arab kedalam bahasa Latin pada awal abad ke-12, yang kemudian menjadi sangat terkenal di Eropa pada masa itu.
Al-Farghani meneliti sekaligus menguji teori Ptolemia, dan kemudian ia menyakini bahwa kualitas dari gerakan saling mendahului dari benda langit, adalah dipengaruhi oleh planet-planet dan bintang-bintang.
Paget Toynbee, seorang ilmuwan Oxford abad ke-19, yang ahli dalam pemikiran Dante, menunjukan pengaruh besar al-Farghani terhadap pemikiran Dante dalam karyanya Vita Nuova, dan Convivio. Setelah ia (Toynbee) membandingkan bagian-bagian tertentu dan kalimat-kalimat kunci dalam karya-karya itu, dengan apa yang terdapat dalam buku al-Farghani, "Elements of Astronomy".
Toynbee menyimpulkan, bahwa pembahasan Dante dalam karyanya The Vita Nouva, yang berisikan teori-teori tentang perbandingan antara planet-planet, tentang jarak Venus ke Bumi, Kutub dan Ekuator, dan Bintang-bintang tetap, adalah di dasarkan pada tulisan-tulisan al-Farghani.
Toynbee menambahkan, " .... tulisan al-Farghani ini nampak menjadi sesuatu yang sangat menarik bagi Dante, dan inilah bukti bahwa ia telah mempelajari dengan teliti karya al-Farghani". Dan karena Dante merasa berhutang banyak kepada al-Farghani bagi data-data astronomi, dan data lainnya sehubungan dengan karyanya yang lain (Convicio), Dante mengakui ke berhutangannya kepada al-Farghani.
Buku The Divine Comedy, juga merujuk pada konsep astronomi al-Farghani. Salah satu contohnya, adalah tentang delapan benda langit yang berputar dalam skala logaritma yang sama dengan dimensi-dimensi yang sebelumnya hal ini telah diperkirakan oleh al-Faghani. (Paget Toynbee, Dante Studies and Research, London, Methuen, 1902, hlm. 56-57)
Artikel selanjutnya, InsyaAllah tentang al-Khawarizmi (ahli matematika).
Semoga bermanfaat, dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb,.
Umar - Tukang Nasi
Mencari Kebenaran
The Golden Age of Islam - Al-Kindi
PARA PEMIKIR MUSLIM AWAL :
Karya Dan Pengaruhnya
_______________________________________________________
Assalamualaikum Wr. Wb,
Al-Kindi, " Filosof Arab"
Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishaq al-Kindi (wafat 873 M), dikenal sebagai filosof bangsa Arab (The Philosopher of The Arabs), merupakan filosof muslim pertama dan satu-satunya filosof hebat dari keturunan Arab.
Sebagai seorang ilmuwan yang serba bisa, banyak karya fenomenal yang telah dihasilkannya, seperti karyanya tentang matematika, astrologi, fisika, kedokteran, farmasi, geografi, dan musik, serta empat karyanya tentang pemakaian bilangan-bilangan Hindu. disamping menertjemahkan karya-karya dari bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab dan kajiannya terhadap karya-karya Aristoteles dalam perspektif Neoplatonis yang banyak mempengaruhi para pemikir Arab dari generasi ke generasi.
Dua karya al-Kindi, tentang geometri dan optik fisiologis dijadikan rujukan oleh Roger Bacon dan ahli fisika Jerman, Witelo. Al-Kindi, merupakan seorang tokoh muslim pertama yang menulis tentang musik, yang meliputi pembahasan notasi dalam penentuan nada suara. Ia juga mengarang tulisan-tulisan pendek, yang kebanyakan berhubungan dengan etika dan filasat politik seperti "On Morals" (tentang moral), On Facilitating The Paths to The Virtues (tentang memudahkan jalan menuju kebajikan), On The Wording off People (tentang pemerinthan rakyat biasa, dan Account of Intelect ( pembahasan tentang akal).
Pengaruh al-Kindi sangatlah terasa sekali sehingga Geronimo Cardano (1501-1576), seorang ahli kedokteran dan matematika berkebangsaan Italia menganggapnya dan menempatkan al-Kindi sebagai salah satu dari dua belas pemikir besar dalam sejarah.
Nah, ... ana buka Para Pemikir Muslim Awal dari buku The Golden Age of Islam dengan al-Kindi, yang karya-karyanya banyak mempengaruhi perkembangan Ilmu dan Pengetahuan di Dunia Barat, dalam rentang waktu, antara tahun 750-1400 M, dunia barat harus berterima kasih kepada para pemikir dan ilmuwan Muslim yang ternama sepanjang sejarah, ... kapasitas dan kemasyhuran mereka bahkan tidak tertandingi lagi hingga sekarang ini.
Dan berikutnya InsyaAllah, ... akan ana ketengahkan tokoh Muslim lainnya, yakni al-Farghani, dan apabila ada yang mempertanyakan mengapa ana memposting artikel-artikel tentang masa-masa kejayaan Islam?, .... apakah ana bermimpi tentang masa lalu yang indah dan membanggakan kita kaum Muslimin, ... jawaban ana, adalah .... Iya, ana memimpikan masa lalu Kebesaran Islam akan muncul kembali, ... dan ana menggelitik tokoh-tokoh/ pemikir-pemikir muda kita, untuk kembali menegakan panji-panji Islam ditengah kekacauan dunia saat ini, .... mengapa ana keburu tua?, sehingga tidak bisa berjuang bersama tokoh2 muda Muslim lainnya.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam memposting tulisan ini.
Hanya Kepada Allah Ta'ala kita menyembah, dan memohon Pertolongan- Nya.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Tebarkan Ilmu & Amal Kebajikan
The Golden Age of Islam - Pendahuluan
Judul Asli : ARABIC THOUGHT AND THE WESTERN WORLD
in the Golden Age of Islam
Penulis : Eugene A. Myers
_________________________________________________
Islam muncul pada paroh pertama abad ke-7 Masehi. Kemenangan-kemenangan militer secara mengejutkan dapat diraih dengan begitu cepatnya. Syria, Irak, Persia dan Mesir merupakan wilayah-wilayah pertama yang ditaklukan. Pada tahun 711 M, Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dapat ditaklukan.
Aktifitas-aktifitas keagamaan berjalan mengiringi kemenangan-kemenangan militer. Proses konversi ke dalam agama Islam terjadi seiring dengan penaklukan terhadap wilayah-wilayah lainnya. Kelompok Ibadah (salah satu kelompok Khawarij) yang mempresentasikan kesederhanaan teologi, hukum dan politik Islam awal mulai terbentuk, dan begitu juga dengan mazhab-mazhab hukum Islam ortodok -- seperti Mazhab Hanafi (awal abad ke-8), dan Mazhab Maliki (pertengahan kedua abad ke-8). Anas bin Malik, pendiri mazhab yang dinamai sesuai dengan namanya itu, telah menyusun kumpulan hadis-hadis Nabi saw yang paling awal.
Secara umum, dapatlah diakui bahwa sedikit orang yang mengamalkan agama mereka secara lebih serius dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan oleh kaum muslim awal. Semangat inilah yang pada kenyataannya menjadi penggerak utama atas rasa persatuan dan kekuatan mereka dalam melawan musuh-musuh yang memiliki keimanan yang lebih rendah dan lemah dibanding mereka.
Namun dibalik kemenangan-kemenangan militer dari suatu agama baru yang progresif, kebudayaan, Ilmu dan Pengetahuan (science and knowledge) Islam masihlah berjalan amat lambat. Kebanyakan orang berpikir bahwa keunggulan teritorial dan spiritual dapat mendorong sebuah negara berada dalam barisan terdepan pada segala bidang. Akan tetapi, mengapa Islam tidak dapat menjadi pusat pengetahuan dunia. Kesadaran inilah yang mendorong hasrat kaum muslimin mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh bangsa-bangsa lain yang kemudian ditranslasikan (diterjemahkan) ke dalam bahasa Arab. Penerjemahan ini terbukti menjadi suatu yang memainkan peranan utama.
Aktifitas penerjemahan memungkinkan suatu kebudayaan dapat mempelajari kebudayaan lainnya, dan hasil yang diperoleh melalui penerjemahan ini lebih menakjubkan daripada kemenangan-kemenangan militer dan penguasaan terhadap wilayah-wilayah lain.
Sebelum tahun 750 M, sedikit sekali karya-karya dalam bahasa lain yang diterjemahkan kedalam bahasa Arab, dan bangsa Arab tidak memiliki sesuatu yang lebih untuk dibanggakan, kecuali hanya keunggulan kekuatan militernya. Pengetahuan dan kebudayaan Arab juga masih belum banyak mengalami kemajuan, sedangkan ilmu pengetahuan muslim masih belum muncul ke permukaan. Akan tetapi faktor-faktor yang mengarahkan kesana sudah mulai nampak.
Tanda-tanda Mulai Nampak
Pertama, ditengah kemunduran kebudayaan Yunani dan munculnya Islam, berkembanglah sebuah kebudayaan yang memainkan peranan yang amat penting setelah kebudayaan Yunani, yang merupakan perpaduan dari elemen-elemen timur (oriental), yaitu peradaban Hellenisme yang mulai muncul di permukaan setelah 300 SM.
The Musium, adalah sebuah institusi penelitian Ilmu pemngetahuan, dimana pusat intelektualnya adalah Alexanderia. Dari catatan naskah-naskah kuno yang ditemukan, diketahui bahwa peradaban Hellenisme berkembang ke segala penjuru yang secara signifikan mempengaruhi orang-orang yang berhubungan dengannya, seperti orang-orang Mesir, Syria, Persia dan Arab.
Kedua, Filsafat Yunani mengalami stagnasi sejak tahun 529 M, seiring dengan penutupan Akademi Athena secara resmi oleh Justianian, sehingga para filosof Neo-Platonik yang meminta perlindungan penguasa Persia, Kisra Anushirwan, mulai menerjemahkan karya-karya yang mereka miliki ke dalam bahasa Syria dan Persia.
Ketiga, Akademi Jundishapur di Persia yang merupakan pusat pertukaran dan sinkretisme intelektual terbesar pada abad ke-7 M, menjadi tempat berkumpulnya para Nestorian (pengikut nestorius) yang diusir dari Edessa pada tahun 489 M, dan juga bagi para Neo-Platonis yang juga terusir, dan dibawa bersama mereka ke Jundishapur terjemahan-terjemahan Syria dari berbagai macam karya, khususnya karya-karya dalam bidang pengobatan.
Disamping itu juga, Kisra Anushirman (penguasa Persia) memerintahkan menerjemahkan karya-karya Aristoteles dan Plato ke dalam bahasa Persia. Ia juga mengirim para dokter-dokternya ke India untuk mencari manuskrip-manuskrip pengobatan, dan mereka (para dokter-dokter) , kembali ke Persia tidak hanya membawa berbagai macam karya-karya tentang pengobatan (medis), tetapi juga membawa permainan catur serta fabel-fabel Pilpay atau Kalila Wa Dimma.
Banyak karya-karya Ilmu dan Pengetahuan (lihat postingan ana tentang Mantiq, Ilmu atau Pengetahuan) , dikomentari di Akademi Jundishapur yang menjadi semacam Clearing House bagi idea-idea filsafat dan sains, dengan fungsi utamanya sebagai Pusat Transmisi Pengetahuan, daripada sebagai Pusat Penemuan Pengetahuan Baru.
Keempat, Adalah aktivitas Para Nestorian. Seperti kita ketahui dari catatan sejarah, bahwa pada pertengahan pertama abad ke-5 M, Pendeta-pendeta dan Nestorius dipecat dan diusir dari kota Antioch, dan mereka berpindah ke wilayah Arab, dan kemudian ke Mesir. Disebabkan, karena para pendeta itu beserta pengikutnya, mengingkari penyatuan penuh antara Tuhan dan manusia kedalam diri Kristus, hal ini dinilai oleh penguasa pada waktu itu sebagai sebuah pendistorsian terhadap ajaran kristen pada waktu itu.
Banyak karya-karya Yunani tentang matematika dan kedokteran yang diterjemahkan ke dalam bahasa Syria oleh para Nestorian Kristiani. Sebagian dari mereka bahkan menguasai berbagai macam bahasa, seperti bahasa Yunani, Syria, Arab dan Persia, dan harus diakui pula, bahwa mereka memiliki peranan yang cukup besar dalam menjadikan kaum muslimin dapat berada di barisan terdepan dalam kebudayaan dan sains.
Tercatat, Sergios of Resaina, seorang dokter, filosof Syria yang juga penerjemah dari bahasa Yunani ke bahasa Syria pada abad ke-6 M, memperkenalkan kepada masyarakat Syria berbagai macam karya Yunani dalam bidang filsafat dan kedokteran, diantaranya adalah terjemahan dari karya-karya Plato, Aristoteles, Porphyry, Hipprocrates dan Galen (sekitar 26 buku), serta karya-karya Peripatetik, dan beberapa karya-karya terjemahannya direvisi oleh Hunain ibn Ishaq pada abad ke-9.
Sejak itulah, ... Ilmu Pengetahuan Muslim muncul kepermukaan, mengisi ke-vakuman yang ditinggalkan oleh Peradaban Barat yang mengalami kemunduran sejak akhir abad ke-9 hingga abad ke-12. Pengaruh Islam dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan barat sangatlah luar biasa.
Periode 750-1400 M, telah memunculkan para ilmuwan-ilmuwan Muslim terkemuka dalam sepanjang sejarah, dan pada periode ini merupakan era pencerahan (Enlightenment) bagi Dunia sebelum adanya gerakan Renassance. Dan survey kronologis kita akan dimulai dari al-Kindi, sang filosof Arab (wafat thn. 873 M) yang nama lengkapnya, adalah Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishaq al-Kindi.
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Posting : H. Umar Hapsoro Ishak
Kumpulan Artikel
Keajaiban Doa Ibu
Oleh: Al-Ustadz Fariq Gasim Anuz -Hafidhahullah
Ketika saya sedang duduk di ruang kerja di kantor Islamic Center di Jeddah, Saudi Arabia di penghujung bulan Dzulhijjah 1429 H atau di akhir bulan Desember 2008 M, masuklah seorang anak remaja dengan mengenakan gamis, kopiah dan sorban merah sambil mengucapkan salam.
Setelah saya berkenalan dengannya ternyata dia adalah keponakan salah seorang pengurus dan relawan di kantor Islamic Center yaitu ustadz Muhammad Ash Shubhi yang datang ke kantor tiap hari Jumat untuk memberikan ceramah kepada para mualaf yang berasal dari Philpina. Nama anak tersebut Muadz Ash Shubhi berumur 17 tahun dan masih duduk di kelas 2 SMA.
Tampak dari anak tersebut wibawa dan penuh kedewasaan, saya tinggalkan pekerjaan saya dan duduk menemani Muadz untuk mengenal dia lebih jauh lagi. Ternyata dia telah selesai menghapal Al Quran 30 Juz, dan sekarang dia rajin mengulang hapalannya agar tidak lupa dan hilang. Ia terkadang mengimami shalat berjamaah di Masjid dekat rumahnya jika imam terlambat atau berhalanagan hadir. Dia juga aktif berperan sebagai muadzin di masjid tersebut sejak umur 14 tahun. Hanya saja terakhir ini pengurus masjid menggantikannya dengan muadzin dari orang dewasa dengan alasan dia masih anak-anak dan menjanjikan kepadanya jika telah selesai sekolah maka dia bisa menjadi muadzin lagi.
Saya memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara lebih banyak, diantara hal yang menarik dari pembicaraan Muadz yaitu ketika dia bercerita tentang masa kecil Syaikh Doktor Abdul Aziz Fauzan Al Fauzan. Ketika itu, orang tuanya memiliki banyak kambing dan anak-anaknya mendapatkan tugas untuk menggembalakan kambing secara bergantian sepulang mereka dari sekolah.
Hari ini bagian Muhammad kakaknya, keesokan harinya giliran Abdul Aziz dan besoknya lagi giliran adiknya. Saat giliran adiknya bertugas untuk menggembalakan kambing maka adiknya datang kepada ibunya sambil menangis dan berkeberatan untuk menggembalakan kambing. Karena merasa kasihan kepada anaknya yang paling kecil maka si ibu menyuruh kakaknya yang paling besar yaitu Muhammad untuk menggembalakan kambing. Kakaknya menolak dengan alasan bahwa dia sudah menjalankan kewajibannya 2 hari yang lalu. Maka si ibu menyuruh Abdul Aziz untuk menggembalakan kambing, Abdul Aziz menuruti permintaan ibunya dan tidak membantahnya. Keesokan harinya giliran kakaknya yang tertua bertugas menggembalakan kambing, maka kakaknya datang kepada ibunya sambil menangis pula berkeberatan untuk mengembalakan kambing. Si ibu menyuruh Abdul Aziz lagi untuk menggembalakan kambing. Abdul Aziz menjalankan perintah ibunya tanpa membantah sedikitpun. Akhirnya setiap hari Abdul Aziz menngembalakan kambing milik orang tuanya.
Syaikh Abdul Aziz merasakan banyak sekali kemudahan yang Allah berikan kepadanya dan beliau berpendapat diantara sebabnya adalah bakti seorang anak dan doa kedua orang tuanya.
Kisah yang diceritakan Muadz sangat berkesan dihati saya, cerita tersebut mengingatkan saya kepada ucapan Profesor Doktor Abdul Karim Bakkar dan Profesor Doktor Shalih Al Ayid dalam bukunya.
Profesor Doktor Abdul Karim Bakkar berkata,
"Sesungguhnya doa kedua orangtua untuk anak-anaknya ada dua macam, ada yang disebabkan rasa iba dan kasihan, hal ini dilakukan oleh kedua orang tua meskipun anak-anaknya kurang berbakti kepada mereka. Ada lagi doa dari orang tua diucapkan dari lubuk hati yang paling dalam, doa tersebut merupakan ungkapan rasa senang, puas, ridha dan kagum kepada perbuatan dan bakti anak mereka, doa yang seperti inilah yang lebih pantas untuk dikabulkan oleh Allah.
(50 lilin untuk menerangi jalan hidup kalian)
Profesor Doktor Shalih Al Ayid berkata,
"Sesungguhnya doa ibu tidak mungkin meleset, ibuku –semoga Allah merahmatinya- selalu ridha terhadap anak-anaknya dan sangat mencintai mereka, oleh karena itu ia selalu berdoa memohon kebaikan untuk mereka di setiap waktu, berdoa dengan hati yang bersih tanpa ada dendam dan kebencian, oleh karena itu saya melihat dalam segala urusanku adalah hasil dari doa beliau secara nyata dan tidak ada keraguan sedikitpun, berapa banyak pintu kebaikan terbuka untukku dengan tidak disangka-sangka dan berapa banyak tipudaya orang-orang yang hasad dan dengki menjadi runtuh karena karunia Allah disebabkan doa ibuku yang dikabulkanNya. "
(Dam'ah `ala qabri ummi)
http://www.kajianislam.net/modules/ wordpress/ ?p=560
Mengapa Yahudi Membantai Anak-anak Palestina?
Assalamualaikum Wr. Wb,
Mengapa Yahudi Membantai Anak-Anak Palestina?
Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. (sa)
Semoga Allah Ta'ala menganugerahkan kepada saudara-saudara se-iman kita di Palestina kesabaran dan ketabahan, serta bangkit dengan kekuatan dan semangat Laa Ilaha Ilallah, Muhammad Rasulullah untuk mempertahankan yang haq.
"Yaa Rab Kabulkanlah ...
Hanya KepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMU kami memohon Pertolongan, .... Tolonglah kami Yaa Rab, ... tolonglah saudara-saudara kami di Palestine". Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Mengapa Yahudi Membantai Anak-Anak Palestina?
Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza. Seperti yang diketahui, setelah lewat dua minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 900 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak. Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka.
Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Khaled Misyal, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz Alquran. Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Alquran. Tak ada main video-game atau mainan-mainan bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid. (sa)
Semoga Allah Ta'ala menganugerahkan kepada saudara-saudara se-iman kita di Palestina kesabaran dan ketabahan, serta bangkit dengan kekuatan dan semangat Laa Ilaha Ilallah, Muhammad Rasulullah untuk mempertahankan yang haq.
"Yaa Rab Kabulkanlah ...
Hanya KepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMU kami memohon Pertolongan, .... Tolonglah kami Yaa Rab, ... tolonglah saudara-saudara kami di Palestine". Amin
Wassalamualaikum Wr. Wb,
Umar - Tukang Nasi
Berita Palestina - Terbaru
Perlawanan Hamas Memukul Balik Serangan Israel, 5 Israel Tewas dan 29 Luka-luka
[ 04/01/2009 - 05:03 ]
Gaza – Infopalestina:
Gerakan Hamas menyampaikan kabar kepada bangsa Arab dan Islam tentang tewas dan lukanya puluhan serdadu Israel yang berusaha merangsek ke Jalur Gaza melalui darat Sabtu malam (3/1) setelah delapan hari menyerang Jalur Gaza bertubi-tubi melalui udara.
Muhamma Nazzal, anggota biro politik Hamas menegaskan dalam pernyataan di TV bahwa informasi yang diterima Hamas bahwa adalah sejumlah besar pasukan Israel tewas dan luka-luka ketika pertamai melakukan serangan darat ke Jalur Gaza. Pimpinan Hamas ini menegaskan bahwa perang di tiga titik darat perbatasan Gaza oleh Israel menghadapi perlawanan sengit dari perlawanan Palestina. Faksi-faksi perlawanan Palestina sudah siap menghadapi serbuan darat Israel ke Jalur Gaza.
Sejumlah media Israel menyebutkan bahwa lima serdadu Israel tewas dan lebih dari 29 dari mereka luka-luka dalam sebuah peristiwa ledakan besar di perkampungan Zaitun utara Jalur Gaza. Perlawanan Palestina menyebutkan bahwa ledakan itu dari sebuah bom milik mereka seberat 50 kg.
Mengawali serangan darat Israel, Batalion Izzudin Al-Qassam menyerukan kepada pejuang Palestina untuk memberbanyak doa dalam menghadapi serangan Israel. Mereka mengancam Israel akan memberikan nasib sulit. Al-Qassam menegaskan bahwa Israel mulai mendekat perangkat darat yang dipasang oleh perlawanan Palestina.
Al-Qassam juga menegaskan bahwa mereka membutuhkan doa dari warga Palestina untuk perlawan agar mampu memukul mundur pasukan Israel dair Jalur Gaza. Warga Jalur Gaza di kampung Zaitun menegaskan bahwa perang antara perlawanan Palestina dan Israel berlangsung sangat sengit. Meski pasukan Israel dilengkapi dengan senjata lengkap dan dikawal oleh pesawat udara dan bom cahaya namun pasukan darat Israel tidak bisa maju karena perlawanan pejuang Palestina yang begitu sengit.
(bn-bsyr)
Sumber : Infopalestina.com
Etika Berbeda Pendapat
Oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Pertanyaan :
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Syaikh yang terhormat, banyak perbedaaan pendapat yang terjadi di antara para aktivis dakwah yang menyebabkan kegagalan dan sirnanya kekuatan. Hal ini banyak terjadi akibat tidak mengetahui etika berbeda pendapat. Apa saran yang Syaikh sampaikan berkenan dengan masalah ini?
Jawaban :
Yang saya sarankan kepada semua saudara-saudara saya para ahlul ilmi dan praktisi dakwah adalah menempuh metode yang baik, lembut dalam berdakwah dan bersikap halus dalam masalah-masalah yang terjadi perbedaan pendapat saat saling mengungkapkan pandangan dan pendapat. Jangan sampai terbawa oleh emosi dan kekasaran dengan melontarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas dilontarkan, yang mana hal ini bisa menyebabkan perpecahan, perselisihan, saling membenci dan saling menjauhi. Seharusnya seorang da'i dan pendidik menempuh metode-metode yang bermanfaat, halus dalam bertutur kata, sehingga ucapannya bisa diterima dan hati pun tidak saling menjauhi, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada NabiNya Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" . [Ali-Imran : 159]
Allah berfirman kepada Musa dan Harun ketika mengutus mereka kepada Fir'aun.
"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut". [Thaha : 44]
Dalam ayat lain disebutkan.
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik". [An-Nahl : 125]
Dalam ayat lain disebutkan.
"Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka".[Al-Ankabut : 46]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali akan mengindahkannya, dan tidaklah (kelembutan itu) luput dari sesuatu kecuali akan memburukkannya" . [Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr wash Shilah : 2594]
Beliaupun bersabda.
"Barangsiapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada kebaikan padanya"[Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr wash Shilah : 2592]
Maka seorang da'i dan pendidik hendaknya menempuh metode-metode yang bermanfaat dan menghindari kekerasan dan kekasaran, karena hal itu bisa menyebabkan ditolaknya kebenaran serta bisa menimbulkan perselisihan dan perpecahan di antara sesama kaum muslimin.
Perlu selalu diingat, bahwa apa yang anda maksudkan adalah menjelaskan kebenaran dan ambisi untuk diterima serta bermanfaatnya dakwah, bukan bermaksud untuk menunjukkan ilmu anda atau menunjukkan bahwa anda berdakwah atau bahwa anda loyal terhadap agama Allah, karena sesungguhnya Allah mengetahui segala yang dirahasiakan dan yang disembunyikan. Jadi, yang dimaksud adalah menyampaikan dakwah dan agar manusia bisa mengambil manfaat dari perkataan anda. Dari itu, hendaklah anda memiliki faktor-faktor untuk diterimanya dakwah dan menjauhi faktor-faktor yang bisa menyebabkan ditolaknya dan tidak diterimanya dakwah.
[Majmu' Fatawa Wa Maqalat Mutanawwiah, Juz 5, hal.155-156, Syaikh Ibnu Baz]
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbit Darul Haq]
http://www.almanhaj .or.id/content/ 1137/slash/ 0
Sumber : milis pengusahamuslim.com
Pertanyaan :
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Syaikh yang terhormat, banyak perbedaaan pendapat yang terjadi di antara para aktivis dakwah yang menyebabkan kegagalan dan sirnanya kekuatan. Hal ini banyak terjadi akibat tidak mengetahui etika berbeda pendapat. Apa saran yang Syaikh sampaikan berkenan dengan masalah ini?
Jawaban :
Yang saya sarankan kepada semua saudara-saudara saya para ahlul ilmi dan praktisi dakwah adalah menempuh metode yang baik, lembut dalam berdakwah dan bersikap halus dalam masalah-masalah yang terjadi perbedaan pendapat saat saling mengungkapkan pandangan dan pendapat. Jangan sampai terbawa oleh emosi dan kekasaran dengan melontarkan kalimat-kalimat yang tidak pantas dilontarkan, yang mana hal ini bisa menyebabkan perpecahan, perselisihan, saling membenci dan saling menjauhi. Seharusnya seorang da'i dan pendidik menempuh metode-metode yang bermanfaat, halus dalam bertutur kata, sehingga ucapannya bisa diterima dan hati pun tidak saling menjauhi, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman kepada NabiNya Shallallahu 'alaihi wa sallam.
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu" . [Ali-Imran : 159]
Allah berfirman kepada Musa dan Harun ketika mengutus mereka kepada Fir'aun.
"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut". [Thaha : 44]
Dalam ayat lain disebutkan.
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik". [An-Nahl : 125]
Dalam ayat lain disebutkan.
"Dan janganlah kamu berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zhalim di antara mereka".[Al-Ankabut : 46]
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Sesungguhnya, tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali akan mengindahkannya, dan tidaklah (kelembutan itu) luput dari sesuatu kecuali akan memburukkannya" . [Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr wash Shilah : 2594]
Beliaupun bersabda.
"Barangsiapa yang tidak terdapat kelembutan padanya, maka tidak ada kebaikan padanya"[Hadits Riwayat Muslim dalam Al-Birr wash Shilah : 2592]
Maka seorang da'i dan pendidik hendaknya menempuh metode-metode yang bermanfaat dan menghindari kekerasan dan kekasaran, karena hal itu bisa menyebabkan ditolaknya kebenaran serta bisa menimbulkan perselisihan dan perpecahan di antara sesama kaum muslimin.
Perlu selalu diingat, bahwa apa yang anda maksudkan adalah menjelaskan kebenaran dan ambisi untuk diterima serta bermanfaatnya dakwah, bukan bermaksud untuk menunjukkan ilmu anda atau menunjukkan bahwa anda berdakwah atau bahwa anda loyal terhadap agama Allah, karena sesungguhnya Allah mengetahui segala yang dirahasiakan dan yang disembunyikan. Jadi, yang dimaksud adalah menyampaikan dakwah dan agar manusia bisa mengambil manfaat dari perkataan anda. Dari itu, hendaklah anda memiliki faktor-faktor untuk diterimanya dakwah dan menjauhi faktor-faktor yang bisa menyebabkan ditolaknya dan tidak diterimanya dakwah.
[Majmu' Fatawa Wa Maqalat Mutanawwiah, Juz 5, hal.155-156, Syaikh Ibnu Baz]
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar'iyyah Fi Al-Masa'il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, Penyusun Khalid Al-Juraisy, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini, Penerbit Darul Haq]
http://www.almanhaj .or.id/content/ 1137/slash/ 0
Sumber : milis pengusahamuslim.com
Mengalahkan Yahudi?
Ada pernyataan seorang penguasa Yahudi yang cukup masyhur, "bahwa kami orang yahudi tidak akan takut dengan orang Islam kecuali bila mereka orang Islam telah melakukan sholat subuh berjamaah berbondong-bondong sehingga menyamai jumlah mereka saat sholat Jum'at berjamaah"
Mengapa sholat subuh berjamaah yang menjadi ukuran mereka ?
Karena mereka orang - orang yahudi mengetahui bahwa musuh yang dapat menghancurkan mereka (seperti yang disebutkan dalam hadist2 nubuat tentang hari kiamat) bukanlah orang-orang Islam Abangan (Islam KTP), bukan pula orang - orang munafik, tapi seorang muslimin sejati yang ber-aqidah kuat dan benar, menjalankan sunnah, tidak dilalaikan dengan dunia, dan selalu istiqomah dalam kebenaran.
Sungguh sholat subuh sangatlah berat bagi orang-orang munafik, dan sholat subuhlah yang menjadi ukurannya.
"Barangsiapa berjamaah dalam shalat subuh dan Isya maka baginya dua kebebasan, yaitu kebebasan dari kemunafikan dan kebebasan dari kemusyrikan. " Hr. Abu Hanifah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda: "Sesungguhnya salat yang paling berat bagi orang munafik adalah salat Isya' Dan salat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya sekalipun dengan merangkak." HR. Al-Bukhari dan Muslim
Ubay bin Ka'ab Radhiyallahu 'Anhu berkata, Suatu ketika, saat Rasulullah Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam shalat shubuh, beliau bertanya, "Apakah kalian menyaksikan bahwa si Fulan shalat?' Mereka (para sahabat) menjawab, 'Tidak.' Beliau berkata lagi, 'Si Fulan?' Mereka menjawab, 'Tidak.' Maka, beliaupun bersabda: Sesungguhnya dua shalat ini (Subuh dan isya') adalah shalat yang berat bagi orang munafik. Sesungguhnya, apabila mereka mengetahui apa yang ada dalam shalat subuh dan isya', maka mereka akan mendatanginya, sekalipun dengan merangkak. " (HR. Ahmad dan An-Nasa'i).
Wallahu a'alam
Fadil Fuad Basymeleh
Sumber : milis pengusahamuslim.com
Langganan:
Postingan (Atom)